13
5

Tidak berpotensi tsunami, berikut keterangan BMKG terkait gempa M 6.3 Gorontalo

Rate this post

Badan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan gempa M 6,3 yang terjadi di Gorontalo tidak berpotensi tsunami.

Seperti dilansir Suara.com, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan gempa M 6,3 yang melanda Teluk Tomini, Luwuk, Gorontalo tidak berpotensi tsunami.

Tidak berpotensi tsunami, berikut keterangan BMKG terkait gempa M 6.3 Gorontalo

Tidak-berpotensi-tsunami-berikut-keterangan-BMKG-terkait-gempa-M-6.3-Gorontalo

Daryono melaporkan Rabu 18 Januari 2023 pukul 07:34:46 WIB, Teluk Tomini, Bone Bolango, Gorontalo diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki update parameter dengan magnitudo M6.1.
Sisa waktu -19:57
Unibots.in

Baca juga:
TNI AL mengirimkan peneliti ke pulau baru yang muncul setelah gempa Maluku

“Pusat gempa terletak pada koordinat 0,01°LU; 123,27°BT, atau tepatnya di laut pada jarak 28 km sebelah selatan Bulava, Bone Bolango, Gorontalo pada kedalaman 90 mil.” kata Daryono dalam keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).

Ia melanjutkan, mengingat letak pusat gempa dan kedalaman hiposenter

, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa intra-slab, kedalaman sedang akibat deformasi batuan di Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme gerakan ke atas (thrust).

Baca juga:
Pernyataan peneliti BRIN tentang kemunculan pulau baru di Tanimbar pasca gempa Maluku

Ia menjelaskan, gempa ini berdampak dan dirasakan di wilayah Luwuk dan Ampana

dengan skala intensitas III-IV MMI yang dirasakan banyak orang di dalam ruangan pada siang hari.

Dampak juga dirasakan di wilayah Kotamobagu, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Kota Gorontalo, Taliabu, Minahasa Tenggara, Boalemo, Minahasa Selatan, Toli-Toli, Poso dan Kab. Tulang Bolango.

Skala Intensitas III MMI atau getaran yang dirasakan di dalam rumah, getaran dirasakan seperti truk melintas dan terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara, Sanana dan Palu dengan skala intensitas II-III MMI. BMKG mengartikan ini sebagai getaran yang dirasakan sebagian masyarakat.

Baca juga:
BRIN: Riset sesar aktif perlu ditingkatkan untuk mitigasi gempa

Kemudian wilayah Ternate, Morowali, Manado, Halmahera Selatan, dan Labuha bersisik seperti benda ringan yang mengambang.

“Dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh banyak orang, benda-benda yang menggantung ringan bergoyang), hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tambah Daryono.

Hingga pukul 08.00 WIB, hasil pantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

Baca juga:
Kesalahan fakta ilmiah dan hubungannya dengan gempa bumi

Lebih lanjut Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak tergoyahkan dengan isu-isu yang tidak bisa dijelaskan kebenarannya. Mereka juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan yang Anda tempati cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan getaran seismik yang dapat mengancam stabilitas bangunan sebelum kembali ke rumah,” jelasnya.

Ini Keterangan BMKG Terkait Gempa M 6,3 Gorontalo yang Belum Ditemukan Tsunami

Baca Juga :

https://www.kuismedia.id
https://sajadahbusa.com