Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui proses pendidikan di Indonesia tidak mengatur soal logika, etika, dan estetika secara seimbang.
Memang dalam dunia pendidikan, seni dan budaya dituntut untuk menyelaraskan pembangunan karakter
dengan pemikiran logis.
“Logika tentang benar dan salah, etika tentang baik dan buruk, estetika tentang indah dan tidak indah, ketiganya harus bersatu. Dalam proses pendidikan kita, kurikulum tidak benar-benar mengaturnya secara berimbang,” kata Muhadjir pada kesempatan ke-53 tersebut.
Menurut Muhadjir, dunia pendidikan seharusnya tidak hanya mengajarkan logika dan etika, tetapi juga tentang keindahan.
Baca juga: Menko PMK Sebut PON XX Acara Hiburan Masyarakat
Muhadjir mengatakan akan sulit membangun sumber daya manusia (SDM)
tanpa mengintegrasikan estetika berupa seni budaya ke dalam sistem pendidikan.
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Hal ini, kata dia, menjadi tanggung jawab semua pihak untuk mewujudkannya.
“Kita perlu menyadari pentingnya peran seni dalam membangun manusia Indonesia yang seimbang yang tidak hanya menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan tetapi juga keindahan,” ujarnya.
Selain itu, pendanaan budaya akan terus dihadapkan pada permasalahan
dan tantangan yang tidak mudah.
Oleh karena itu, pemajuan dan pelestarian budaya Indonesia berlangsung dalam empat langkah strategis, yaitu perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan.
LIHAT JUGA :
nac.co.id
futsalin.id
evitdermaclinic.id
kabarsultengbangkit.id
journal-litbang-rekarta.co.id
jadwalxxi.id
greenlifestyle.or.id
kopertis2.or.id
rsddrsoebandi.id
ktb-mitsubishimotors.co.id
topijelajah.com
mesinmilenial.com
